Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 00:31:18【Resep】919 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(332)
Sebelumnya: Ibu Negara Brasil berpesan utamakan pangan lokal untuk kesuksesan MBG
Selanjutnya: Gula pasir bukan satu
Artikel Terkait
- Kapal bantuan Turki berlayar ke Gaza, bawa 900 ton makanan dan obat
- Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat
- Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG
- Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur
- Tersedak bisa berbahaya, ini cara pertolongan pertama yang tepat
- Rahasia kulit sehat dan awet muda dengan 7 makanan kaya kolagen alami
- Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat
- Dinkes Kalsel pastikan keamanan pangan Program MBG
- Hukum kemarin, KA Harina tabrak truk hingga vonis eks Kapolres Ngada
- Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat
Resep Populer
Rekomendasi

Perjanjian Australia–PNG buka peluang kerja sama dengan Indonesia

Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan

Rutan Cipinang

Pemkot Kediri periksa SPPG untuk penerbitan SLHS

Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi

Simak sejarah dan tujuan diperingatinya Hari Pangan Sedunia

Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia

Ide kegiatan seru & bermakna untuk merayakan Hari Pangan Sedunia 2025